Malam ku dan malam mu tak bertemu,
Lihat lah bulan sayang, tabah dalam awan gelap, setabah kita...
Ah tidak, setabah kau lebih tepatnya.
Allah tau gejolak hati ini,
Mata mu tak mampu melihat tajam nya, telingamu pun tak mendengar teriakannya, hatimu... Mungkin bisa merasakan tapi tak 'terasa'.
Memberontak...
Hati ini, jelas hati ini.
Dua hati berjanji untuk tak mengucap selamat tinggal,
Mereka pun tau itu harapan.
Ada yang takut berarap,
Karna tak mau kecewa, itu lucu... Sekaligus menyedihkan.
Hatiku selalu berharap, bahkan besar harapan itu.
Takut kecewa ? Tidak, aku tak pernah takut.
Malu ketika melihat semut dengan beratnya memikul makanannya, berjuang menanjaki tembok, sesekali terjatuh, dan ternyata tidak sekali jatuh... Tapi dia masih mau tuh naik lagi.
Semut tak berakal, apakah harus aku hilangkan nikmat akal ini agar bisa naik ? Ku rasa gk perlu.
Karna ku yakin,
Surga dan neraka,
Pria wanita,
Ayah ibu,
Suami istri,
Bahagia dan sedih... Semua itu sudah Allah bungkus rapi dalam tiap paketnya,
Hanya saja... Manusia lah yang merusak bungkusnya.
setiap malam matahari selalu saja mengalah pada rembulan.
Begitu juga pagi, bulan selalu mempersilahkan matahari.
Mereka tak pernah bersama,
Lihat lah bulan sayang, tabah dalam awan gelap, setabah kita...
Ah tidak, setabah kau lebih tepatnya.
Allah tau gejolak hati ini,
Mata mu tak mampu melihat tajam nya, telingamu pun tak mendengar teriakannya, hatimu... Mungkin bisa merasakan tapi tak 'terasa'.
Memberontak...
Hati ini, jelas hati ini.
Dua hati berjanji untuk tak mengucap selamat tinggal,
Mereka pun tau itu harapan.
Ada yang takut berarap,
Karna tak mau kecewa, itu lucu... Sekaligus menyedihkan.
Hatiku selalu berharap, bahkan besar harapan itu.
Takut kecewa ? Tidak, aku tak pernah takut.
Malu ketika melihat semut dengan beratnya memikul makanannya, berjuang menanjaki tembok, sesekali terjatuh, dan ternyata tidak sekali jatuh... Tapi dia masih mau tuh naik lagi.
Semut tak berakal, apakah harus aku hilangkan nikmat akal ini agar bisa naik ? Ku rasa gk perlu.
Karna ku yakin,
Surga dan neraka,
Pria wanita,
Ayah ibu,
Suami istri,
Bahagia dan sedih... Semua itu sudah Allah bungkus rapi dalam tiap paketnya,
Hanya saja... Manusia lah yang merusak bungkusnya.
setiap malam matahari selalu saja mengalah pada rembulan.
Begitu juga pagi, bulan selalu mempersilahkan matahari.
Mereka tak pernah bersama,
Tapi matahari, selalu membuat pagi ku cerah tanpa rembulan, dan rembulan juga selalu membuat ku terkesan dengan malamnya, tentunya tanpa matahari.
Terkadang seseorang tak harus berpasangan agar semua nya indah, mereka yang hidup dalam kesendirian selalu menemukan cara untuk membuat pagi dan malamnya cerah dan indah.
Akhirnya, ini semua hanya tentang ketabahan, harapan dan kesendirian.
Tenanglah, Selalu ada rembulan, semut dan matahari yang menjadi guruku.
Guru yang Allah ciptakan untuk seluruh manusia agar mau berfikir, bahwa kesulitan, kesedihan dan apapun yang membuat air mata mu jatuh, itu semua tak abadi.
Terkadang seseorang tak harus berpasangan agar semua nya indah, mereka yang hidup dalam kesendirian selalu menemukan cara untuk membuat pagi dan malamnya cerah dan indah.
Akhirnya, ini semua hanya tentang ketabahan, harapan dan kesendirian.
Tenanglah, Selalu ada rembulan, semut dan matahari yang menjadi guruku.
Guru yang Allah ciptakan untuk seluruh manusia agar mau berfikir, bahwa kesulitan, kesedihan dan apapun yang membuat air mata mu jatuh, itu semua tak abadi.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar